Sayang anak…sayang anak



Pernahkah anda lewat di sebuah pasar kemudian ada pedagang kaki lima penjual mainan anak menjajakan barang dagangannya seraya berteriak: “Sayang anak…sayang anak.”

Istilah sayang anak adalah sesuatu yang sangat lekat di benak setiap orang tua-apalagi bagi seorang ibu-, itu memang sudah fitrah dari Alloh kepada setiap orangtua terhadap anaknya. Bahkan karena sayang anak tersebutlah, banyak orang tua yang banting tulang siang malam, atau pergi jauh merantau meninggalkan kampung halamannya agar kehidupan anak-anaknya tercukupi.

Namun, saudaraku yang dirahmati Alloh…sering kali sayang anak hanya dipahami dari sisi materi. Orang tua merasa telah mewujudkan kasih sayangnya kepada anaknya, manakala dia telah memenuhi segala keinginan anaknya dari sisi materi, apalagi jika dia memiliki kemampuan untuk itu. Padahal tidak jarang, hal tersebut justru menjadi boomerang bagi masa depan anak.

saudaraku yang dirahmati Alloh, yang perlu kita pahami dengan baik adalah, bahwa sayang kita kepada anak kita adalah perhatian kita yang menyeluruh terhadap perkembangan anak kita, baik fisiknya, imannya, akhlaknya, pergaulannya, ibadahnya, dan lain sebagainya yang dia perlukan untuk masa depannya.

Karena, sayang anak yang paling pertama adalah mesti kita perhatikan perkembangan imannya. Ajarkan dia untuk mengenal Alloh dan jauhkan dia sari segala sesuatu yang dapat merusak keimanannya. Misalnya terhadap tayangan televise yang bersifat khurafat, perdukunan dll.

Perhatikan pula ibadahnya, bagaimana sholatnya, bacaan alqur’annya, dzikirnya. Kemudian perhatikan pula pergaulannya, siapa teman-temannya, kemana tempat bermainnya dll. Tentu semua itu dilakukan dengan pendekatan yang sesuai dengan usia anak anda, tidak dengan kekerasan, tapi dengan kasih sayang.

Sayang anak tidak menghalangi kita untuk marah, jika memang pada tempatnya. Bahkan Rasululloh yang sangat sayang kepada umatnya (apalagi kepada anak kecil) mengajarkan kita untuk memukul sang anak jika pada usia sepuluh tahun belum juga melakukan sholat.

Namun di sisi lain, jangan tinggalkan belaian lembut anda, bahasa yang manis, dan senyuman yang tersungging di bibir anda atau bahkan doorprize (kejutan hadiah) yang membuat anak menjadi dekat dengan anda.

Dan jangan lupa , banyak-banyaklah berdoa untuk kebaikan mereka. Jangan sekali-kali berdoa untuk kecelakaan mereka, betapapun anda sangat marah terhadap mereka. Karena doa orang tua mujarab.

Jika anda jauh dari mereka, kasih sayang terhadap anak dapat anda wujudkan lewat pesan-pesan yang anda tulis lewat surat-surat anda, atau lewat saluran telepon atau sms. Jangan pernah bosan untuk melakukannya, walau berulang-ulang. “Tidak mempannya” nasihat anda selama ini, bukan berarti tertutup habis pintu kebaikan baginya. Ulangi lagi terus nasihat-nasihat anda dengan pendekatan yang baik dan cara-cara yang bijak. Insya Alloh semua itu akan menjadi tabungan pahala anda dan pembuka pintu hati anak anda.